Efek samping adalah suatu reaksi tubuh yang menolak terhadap pengobatan
yang diberikan, dan ini biasanya diakibatkan oleh karena pengobatan
sintetis atau kimia dimana unsur tidak alami ini dianggap asing dan
berbahaya oleh tubuh. Sedangkan proses penyembuhan secara garis besar
digolongkan menjadi 3, yaitu:
1. Proses penyesuaian tubuh, dimana
tubuh menyesuaikan sistem metabolisme untuk bisa memanfaatkan pengobatan
yang diberikan. Reaksi yang mungkin muncul berbeda-beda pada tiap
individu, misal: pusing, mual, sakit perut.
2. Proses detoksifikasi,
dimana tubuh mengeluarkan racun atau zat-zat berbahaya dari dalam tubuh
ketika/setelah menerima pengobatan. Reaksi yang mungkin muncul:
batuk-batuk, pilek, demam, gatal-gatal, borok, banyak mengeluarkan
keringat, sering buang air kecil dan besar.
3. Proses regenerasi,
dimana setelah menerima pengobatan, tubuh menganti sel-sel lama dengan
sel-sel baru untuk memperbaiki sel, jaringan atau organ yang telah
rusak.
Reaksi yang mungkin muncul: rasa sakit pada bagian tubuh
tertentu, kulit pecah-pecah, badan lemas, demam, dll. Proses penyembuhan
yang terkadang menimbulkan reaksi tidak nyaman di atas, harus dialami
oleh tubuh supaya tubuh bisa mengalami kesembuhan.
Jika Anda
merasakan reaksi tidak mengenakkan setelah menggunakan pengobatan
alternatif (termasuk terapi suplemen), dan kemudian Anda menghentikan
pengobatan yang diberikan, itu sama saja dengan menghentikan proses
penyembuhan. Suatu reaksi bisa dikatakan merupakan suatu efek samping
(tubuh menolak pengobatan yang diberikan) apabila setelah melewati 3
hari, kondisi penderita MAKIN BERTAMBAH PARAH pada saat pengobatan
diteruskan.
Reaksi-reaksi negatif ini biasanya terlihat langsung
pada saat penderita mengonsumsi obat-obatan kimia yang tidak cocok
dengan tubuh. Jadi jangan biasakan anda meminum obat-obatan kimia
(walaupun hanya obat yang ada di warung sekalipun). Pilek sedikit, obat.
Batuk sedikit obat.
Pusing sedikit, obat. Tahukah anda bahwa
obat-obatan yang anda konsumsi lama-kelamaan akan menimbulkan penyakit
baru yang sebenarnya anda tidak pernah mengalaminya seperti kerusakan
pada ginjal, jantung, hati, menyebabkan tumor, hipertensi, merusak usus,
mengakibatkan kebutaan, menyebabkan kelumpuhan, kejang-kejang, diare,
depresi, paru-paru basah, sesak nafas, sakit kepala, dan lain
sebagainya.
Parahnya lagi obat-obatan kimia tersebut kebanyakan
tidak menyembuhkan anda dari penyakit yang anda derita melainkan hanya
menghilangkan gejalanya saja. Sedangkan penyakitnya masih bersemayam di
dalam tubuh anda. Semua orang juga tahu bahwa mengonsumsi obat kimia
adalah berbahaya, sedangkan suplemen bisa kita konsumsi setiap hari.
“Katakan TIDAK pada Obat Kimia”
Selamatkan Lingkungan dan Bangsa IndonesiaBerton-ton
produk sintetis seperti sabun, shampoo, deterjen, pestisida, pengawet,
kosmetik, dan obat-obatan telah dibuang ke tanah dan air kita Indonesia.
Mudah dibayangkan apa yang akan terjadi 50 tahun kemudian di Indonesia
jika kita tidak mengambil langkah bijaksana: Kita akan kehilangan air
bersih kita yang sangat berharga.
Air merupakan komoditi yang
sangat berharga dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita. Apa
jadinya ekonomi, pariwisata, keagamaan, sosial, industri, dan kesehatan
jika tanpa air bersih? Jawabannya hanyalah berupa hal-hal yang negatif:
kemerosotan, kemunduran, bencana, penyakit, masalah, kehausan, dan masih
banyak lagi lainnya. Telah terbukti di Amerika dan belahan negara
lainnya bahwa obat-obatan selain memiliki efek samping negatif bagi
tubuh kita, ternyata juga memiliki efek negatif bagi lingkungan.
Tim
United States Geological Survey telah menemukan “ikan bass dengan
kelamin ganda” di Sungai Potomac dan sekitarnya. Ikan tersebut walaupun
jantan ternyata memiliki telur. Bagaimana jadinya jika hal seperti ini
ditemukan di Indonesia? Mungkin bukan hanya pada ikan, tapi bagaimana
halnya dengan hewan piaraan dan ternak yang meminum air tercemar ini?
Apa yang terjadi dengan tanaman disekitar air yang tercemar? Bagaimana
hasil panennya? Apakah aman untuk dikonsumsi padahal tanaman tersebut
menyerap obat-obatan kimia?
Di tahun 1999, seorang gadis berusia
17 tahun bersekolah di SMA West Virginia, Ashley Mulroy, membaca laporan
di suatu majalah ilmiah yang memberitakan bagaimana para ilmuwan Eropa
telah menemukan “berbagai macam obat-obatan, termasuk antibiotik, ikut
mengalir di sungai, selokan, air tanah, bahkan di air keran.” Setelah
membacanya, dia memutuskan untuk melakukan penelitian ilmiah atas
inisiatif sendiri.
Selama 10 minggu, Ashley dan ibunya berkendara
melintasi sepanjang Sungai Ohio, mengambil sampel air dari sisi-sisi
sungai berbeda. Dia membawa pulang sampel tersebut dan didapati ada 3
antibiotik pada sampel air: penicillin, tetracycline dan vancomycin. Dia
terkejut karena ternyata dia juga menemukan ketiga antibiotik ini pada
semua sampel air yang dia ambil. Ashley kemudian mengambil sampel pada
air keran di tiga kota terdekat.
Ternyata ketiganya, termasuk air
dari sumber air minum di sekolahnya, telah tercemar antibiotik. Ashley
pun akhirnya menerima beberapa penghargaan proyek ilmiah, dan yang lebih
penting, dia telah membuka mata banyak para ilmuwan Amerika Serikat.
Ketika kita memproduksi obat-obatan kimia, mengkonsumsinya, dan
membuangnya, kita tanpa menyadarinya telah merusak lingkungan dan diri
sendiri.
Dalam jangka panjang, tanpa sadar kita mewarisi
kerusakan, penderitaan, dan penyakit pada anak-cucu kita sendiri. Apakah
ini yang Anda inginkan?
Saya percaya hati nurani Anda pasti
berkata TIDAK. Katakan “Tidak” pada obat-obatan kimia. Anda bisa
memanfaatkan terapi suplemen dari berbagai perusahaan MLM, karena
produk-produk mereka adalah produk berkualitas yang murni mengolah alam
ciptaan Tuhan dan dirancang untuk menyembuhkan, tidak sekedar merawat.
Oleh
karena begitu banyak masyarakat yang buta mengenai kesehatan sehingga
menjadi korban malpraktek atau korban dari pola makan dan hidup sendiri
yang tidak sehat.
saya membuka konsultasi di email saya
(irinne.solihat@yahoo.co.id) GRATIS, dimana anda bisa menanyakan kepada
saya tentang masalah kesehatan anda dan solusi terbaik yang bisa anda
pilih.