Osteoporosis
Gerry yang pernah mengalami osteoporosis dan berhasil mengelolanya ini
mengatakan, masih banyak orang Indonesia yang belum paham terhadap apa
yang dimakan dan diminumnya akan berpengaruh kepada kesehatan tubuhnya
termasuk kesehatan tulang. “Padahal jika seseorang selama bertahun-tahun
mengasup makanan dan minuman yang diketahui di kemudian hari memiliki
dampak negatif, tentu hal ini akan merugikan,” ujarnya.
la menambahkan, “Osteo¬porosis bisa dibilang adalah penyakit tanpa
keluhan atau gejala yang ada, sehingga tidak disadari oleh penderitanya.
Sampai tiba dengan saatnya, penyakit ini memberikan rasa sakit di
sekujur tulang punggung seperti yang pernah saya rasakan, dan akhirnya
baru terbukti jika terkena osteoporosis.”
Pengeroposan tulang me¬mang membutuhkan waktu bertahun-tahun atau
dalam periode yang lama, maka osteoporosis layak dimasukkan ke dalam
penyakit kronis. Bisa saja penyakit ini terdeteksi saat rontgen untuk
mendeteksi penyakit yang tidak berhu-bungan dengan osteoporosis.Maka
tindakan preventif tidak bisa ditunda lagi, dan penerapan pola hidup
sehat harus dijalankan mulai dari usia muda.
Preventif
Sebelum mengetahui diri-nya terkena osteoporosis, Gerry sempat merasakan
keluhan sakit pada tulang punggung, rasa panas di tulang, ternyata hal
ini me¬rupakan salah satu tanda terjadinya osteoporosis. Ditambah
apabila postur tubuh membungkuk, dan mengalami penurunan tinggi badan
sekitar 1-2 cm, hal ini patut diwaspadai dan harus dicegah agar kondisi
tidak bertambah parah lagi.
Maka, Gerry pun menyarankan untuk melakukan penerapan pola hidup
sehat, agar tidak tiba-tiba didiagnosa terke¬na osteoporosis, beberapa
cara tersebut ialah dengan sadar terhadap faktor risiko yang dimiliki
dan mengantisipasinya dengan makanan bergizi seimbang terutama dengan
kandungan kaisium yang cukup setiap harinya. Untuk kandungan kaisium ini
bisa didapatkan di sayuran, buah, ikan, ayam, telur, susu dan
produk-produk olahannya dan juga dapat dibantu dengan mengonsumsi
suplemen makanan dengan kandungan vitamin dan mineral yang cukup.
Dewasa ini ini juga semakin mudah menjaga kesehatan, antara lain
dengan hadirnya suplemen makanan yang membantu menjaga kesehatan tulang
secara lebih optimal. Misalnya saja, Nature’s Plus Bonower. Suplemen ini
mengandung kaisium sebagai makanan utama tulang dan rangkaian mineral
yang bersinergi terhadap proses penyerapan kaisium pada tulang. Mineral
tersebut seperti boron, magnesium, fosfor, zinc, ditam-bah vitamin C, D,
dan B6.
PENANGANAN DAN PENGELOLAAN OSTEOPOROSIS :
• Rutin mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dengan tambahan kalsium dari makanan dan suplemen makanan.
• Minum obat anti osteoporosis sesuai dengan anjuran dokter dan dosisnya.
• Olahraga ata aktivitas fisik yag teratur untuk meningkatkan kepadatan
massa tulang rutin seminggu tiga kali dnegan durasi masing-masing 30
menit. Olahraga yang dianjurkan adalah jalan cepat.
• Terpapar sinar matahari yang rutin dan cukup untuk memperbaiki massa
tulang, yaitu sekitar kurang dari jam 10 pag. Cukup terpapar 15-30
menit, dan tidak harus kena kulit, sehingga tidak perlu berpakaian
seminim mungkin.
• Tindakan operasi dilakukan sebagai pilihan terakhir jika terjadi komplikasi osteoporosis.
FAKTOR RISIKO RENTAN OSTEOPOROSIS
Primer :
• Degeneratif (usia lansia) untuk pria dan wanita
• Wanita yang telah mengalami menopause
Sekunder :
Berkaitan dengan pola hidup seperti :
• Mengonsumsi obat-obatan dalam waktu lama seperti steroid, obat jantung. Disarankan untuk bijak dala mengonsumsinya.
• Perokok aktif
• Suka dan sering minuman jenis alcohol, soda dan kopi. Dianjurkan untuk minum kopi dalam sehari tidak lebih dari 3 cangkir
• Kurang beraktifitas fisik secara rutin dan teratur.
0 komentar:
Posting Komentar